Gempa bumi yang mengguncang Santorini di awal tahun 2025 berdampak signifikan terhadap sektor pariwisata pulau tersebut. Dampaknya tak hanya dirasakan sesaat setelah gempa, namun hingga musim panas ini, jumlah wisatawan masih jauh di bawah angka normal.
Jalanan utama di Fira, ibu kota Santorini, yang biasanya ramai, kini lengang. Gang-gang kecil pun sepi pengunjung, pemandangan yang tidak biasa selama musim panas.
Anjloknya Kunjungan Wisatawan ke Santorini
Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, Santorini mengalami penurunan jumlah wisatawan. Ketakutan akan gempa susulan membuat banyak wisatawan mengurungkan niatnya untuk berkunjung.
Meskipun dalam beberapa minggu terakhir terjadi peningkatan kedatangan wisatawan, jumlahnya masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dampak Ekonomi yang Signifikan
Yannis Paraschis, presiden Asosiasi Perusahaan Pariwisata Yunani (SETE), mengungkapkan penurunan signifikan jumlah kursi maskapai yang tersedia menuju Santorini. Penurunan mencapai 26% sejak awal tahun hingga saat ini.
Ia memprediksi kerugian mencapai 10%-15% pada musim panas ini, mengingat indikasi penurunan pasokan kursi hanya sekitar 7%-8%.
Antonis Pagoni, presiden pengusaha perhotelan Santorini, memperkirakan penurunan yang lebih besar lagi, hingga 20%-30%. Ia menekankan dampak ekonomi yang luas, mengingat Santorini menyumbang sekitar 10% dari total pendapatan pariwisata Yunani.
Penurunan drastis ini terjadi di destinasi yang biasanya menarik lebih dari 3 juta pengunjung setiap tahunnya.
Upaya Penyelamatan Sektor Pariwisata dan Tantangan Lainnya
Para pelaku bisnis perhotelan di Santorini berupaya menarik wisatawan dengan memberikan diskon tarif kamar. Kapal pesiar yang biasanya berlabuh setiap hari, masih tetap beroperasi meskipun jumlah pengunjung tampak berkurang.
Pajak pelayaran yang baru akan diberlakukan pada Juli mendatang, diprediksi tidak akan banyak memengaruhi kedatangan kapal pesiar tahun ini.
Krisis biaya hidup global juga turut memberikan dampak. Pengunjung cenderung mengurangi pengeluaran, terlihat dari pemesanan hotel dan belanja di toko-toko lokal.
Pemilik toko-toko mengeluhkan penurunan pendapatan karena wisatawan mengurangi pengeluaran untuk kuliner dan oleh-oleh.
Situasi ini menggambarkan tantangan besar yang dihadapi sektor pariwisata Santorini, memadukan dampak gempa bumi dengan tekanan ekonomi global.
Pemulihan sektor pariwisata Santorini membutuhkan waktu dan strategi yang tepat untuk membangun kembali kepercayaan wisatawan dan mengatasi dampak ekonomi yang signifikan.
Selain itu, perlu adanya langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam di masa depan untuk meminimalisir dampaknya terhadap perekonomian pulau.
Ke depannya, pemulihan sektor pariwisata Santorini akan sangat bergantung pada kemampuan pemerintah dan pelaku bisnis untuk mengatasi dampak gempa bumi dan krisis biaya hidup, serta membangun kembali kepercayaan wisatawan akan keamanan dan daya tarik pulau tersebut.





